UNDIP CREATIVE PRENEUR : EMPOWERING DIGITAL ENTREPRENEURSHIP

Himpunan Mahasiswa Fisika (HMF) Universitas Diponegoro (Undip) menggelar Seminar Undip Creative Preneur, Sabtu (07/10/2023). Kegiatan bertema “Empowering Digital Entrepreneurship : Mengeksplorasi Peluang Usaha Bagi Mahasiswa” yang diikuti mahasiswa umum dan menghadirkan narasumber yang merupakan CEO dari TIP3, Nusantara Chains Foundation, dan Mulo Apps, sekaligus Mahasiswa Fisika angkatan 2020.
Berdasarkan sambutan dari ketua pelaksana, Annisa Fitri Kultimah, tujuan dari Undip Creative Preneur untuk memberikan wawasan mengenai wirausaha dan bisnis digital kepada mahasiswa. Baginya, wirausaha adalah kemampuan yang dapat membantu mahasiswa dalam dunia pekerjaan dan ekonomi kedepannya.
“Undip Creative Preneur merupakan webinar wirausaha yang dihadirkan khusus untuk mahasiswa untuk mengenal lebih jauh tentang bisnis digital. Menurut saya pribadi, entrepreneurship merupakan salah satu skill yang harus dikuasai mahasiswa melihat kondisi zaman sekarang yang berubah dengan cepat, terutama pada dunia kerja dan ekonomi. Entrepreneurship bisa membantu kita lebih fleksibel dalam menentukan karir kedepannya,” jelas Annisa.
Pada Zoom Meetings, Muchamad Ravi Ramadhani Al Munawwar atau akrab disapa Ravi mengulas materi bertema Keberlimpahan, Kebermanfaatan Melalui Bisnis. Ravi menyebutkan bahwa uang merupakan suatu nilai yang menggambarkan energi. Nilai tersebut diciptakan dengan mengorbankan energi. Suatu energi dapat diperbesar dengan melakukan kolaborasi dengan orang lain.
“Creating value membutuhkan energi, tenaga, dan pikiran. Entrepreneur membutuhkan collaborative ethic. Kita juga membutuhkan value orang lain agar usaha semakin besar. Semakin besar hal yang mau kalian ciptakan membutuhkan energi yang lebih besar. Kalau kalian tidak mempu, kalian harus menggabungkan energi-energi yang lain,” jelasnya.
Beliau juga menyampaikan bahwa bisnis dapat dibentuk dengan memberi solusi atas permasalahan orang lain atau meningkatkan nilai pada diri sendiri agar berguna bagi orang yang membutuhkan.
“Ide bisnis bisa diperoleh dari melihat masalah orang lain dan dari passion kita. Mereka butuh apa, lalu kita selesaikan masalahnya dengan menyediakan apa yang mereka butuhkan. Misalkan saat cuaca panas, kita dapat menyewa kipas atau menjual es teh. Terkadang, kita tidak mau memikirkan masalah orang lain. Dengan memfokuskan diri pada apa yang kita cintai, akan ada value yang dimiliki dan berguna bagi orang lain. Misalnya Judika, Lionel Messi, dan lainnya,” simpulnya.
Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjut dengan sesi games melalui Kahoot oleh panitia bersama peserta mengenai wawasan berbisnis. Akhir acara ditutup dengan sesi dokumentasi dan acara ini diikuti oleh lebih dari 75 orang peserta.
No responses yet