DIALOG AKADEMIK : TINGKATKAN SINERGI DAN SATUKAN ASPIRASI UNTUK DEPARTEMEN FISIKA YANG LEBIH BAIK
Acara Dialog Akademik, Jumat (28/09/2022), berlangsung pada pukul 13.00 – selesai di Aula Dekanat Lama, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro. Dialog Akademik adalah salah satu program kerja yang dimiliki oleh bidang Kesejahteraan Mahasiswa (KESMA) Himpunan Mahasiswa Fisika (HMF) Universitas Diponegoro (Undip).
“Dilatarbelakangi dengan banyaknya kritik , saran maupun aspirasi dari mahasiswa yang dialamatkan kepada pihak Departemen. Maka dari itu, Dialog Akademik hadir sebagai wadah penampung sekaligus penyampaian kritik, saran maupun aspirasi yang disampaikan secara terbuka,” Jelas Shauqi selaku penanggung jawab acara Dialog Akademik mengenai tujuan dan latar belakang acara ini
”Harapannya, penyampaian isu pada Dialog Akademik tidak hanya sebatas penyampaian, namun juga adanya output dari pihak Departemen yang bisa menjadikan program studi Fisika yang lebih baik,” Lanjutnya.
Berdasarkan Draft Dialog Akademik yang berisi resume hasil survey dan aspirasi mahasiswa fisika kepada departemen menyatakan 5 hal yang akan dibahas dalam acara dialog akademik ini. Lima hal tersebut adalah pertama, terkait keberjalanan perkuliahan luring di Departemen Fisika UNDIP yang mana membahas tentang kendala kuota kelas, pengisian SKS dan metode pembelajaran dosen.
Kedua, sarana dan prasarana dalam menunjang perkuliahan seperti pembenahan laboratorium yang ada di Departemen Fisika, jumlah kursi di ruang kelas yang tidak sesuai dengan jumlah mahasiswa, serta peralatan kelas meliputi proyektor, kabel HDMI dan VGA yang perlu diperbaiki.
Ketiga, Kuliah Kerja Nyata, Kerja Praktik, dan Penelitian, seperti sosialisasi khusus terkait alur keberjalanan KKN, KP serta penelitian lain; bimbingan mengenai PKM serta lomba penelitian dianggap perlu untuk dilakukan.
Keempat, Alur Administrasi di departemen fisika seperti instruksi/ perintah yang kurang jelas serta proses pengurusan yang memakan waktu lama. Kemudian kelima, Program Kampus Merdeka, seperti kurangnya sosialisasi dari pihak departemen mengenai transparansi kriteria mata kuliah yang bisa dikonversi, hal procedural, penilaian serta alur keberjalanannya.
Setelah proses penyampaian materi oleh Prof Heri Susanto, dilakukanlah sesi tanya jawab bagi mahasiswa kepada Pihak Departemen.
“ Terkait Kampus Merdeka maksimal 20 SKS, sedangkan kuliah 24 SKS, 4 SKS bagaimana?” Tanya Yuda dari mahasiswa Fisika 2020.
“ Dengan mahasiswa semester 5, mata kuliah yang diambil tidak banyak tapi ada 20 SKS yang bisa dikonversi sesuai dengan tempat magang sehingga hal itu dianggap aman,” ujar pria yang akrab disapa Prof Heri itu.
“ Saya sangat terbuka akan kritik dan saran jadi jika mahasiswa memiliki kritik dan saran saya akan menerima itu,” tegas orang nomor satu di departemen fisika itu
Reporter : Renita Muji Lestari
Penulis : Renita Muji Lestari
Editor : Renita Muji Lestari
#HMFUndip
#HMFNews
#ArtikelHMF
#DialogAkademik
No responses yet