KULUM SERI 1 : PERAN FISIKA DAN SAINTIS BANGSA PADA ERA SOCIETY 5.0
Himpunan Mahasiswa Fisika (HMF) Universitas Dipoenegoro (Undip) menggelar Kuliah Umum Seri Pertama Lingkup Nasional melalui aplikasi zoom dan live streaming youtube HMF Undip, Sabtu (23/04/2022). Kegiatan bertajuk Peran Fisika dan Saintis Bangsa dalam Menghadapi dan Menggali Penerapan IPTEK Pada Era Society 5.0 itu menghadirkan dua narasumber.
Tujuan Kuliah umum, dikatakan Oktaviana Angger Pratiwi sebagai Ketua Bidang Kesejahteraan Mahasiswa HMF Undip pada wawancara sebelum dimulainya acara ini, adalah untuk saling sharing ilmu terkait pengaplikasian ilmu fisika, serta menambah wawasan para mahasiswa fisika undip.
Dalam kuliah umum seri 1 ini, Mikrajuddin Abdullah atau akrab disapa dengan Prof. Mikra selaku pemateri pertama mengulas materi tentang Transisi Logam ke Semi Konduktor dalam Kristal Nano: Ukuran dan Ketergantungan Suhu. Dirinya mengatakan bahwa sifat suatu benda bergantung pada ukuran benda itu sendiri.
“Ketika Silikon pada ukuran besar mempunyai band gap hanya memancarkan cahaya tertentu, tetapi kalau kita reduksi ukurannya ke nanometer. Kita bisa atur, dia memancarkan cahaya apa, dan itu semua ditentukan oleh ukuran,” urai Guru besar fisika ITB tersebut
Selain itu, Prof. Mikra juga memaparkan bahwa pada proses transisi logam ke semikonduktor, nano dapat mengubah sifat material dari logam menjadi nonlogam. Nano juga dapat mengubah sifat-sifat lain yang sebelumnya tidak pernah dijumpai pada material berukuran besar.
“ Sehingga Nano teknologi adalah harapan untuk teknologi kedepan karena kita bisa menciptakan berbagai alat teknologi yang tidak mungkin diciptakan dengan menggunakan material ukuran besar” ujarnya.
Sedangkan Muhammad Nur yang bertindak sebagai pemateri kedua menjelaskan tentang mengenal ozonated nanobubles dan potensi pengelolahan air limbah rumah sakit selama wabah covid-19. Ia tercatat sebagai guru besar fisika universitas diponegoro yang secara khususnya menggeluti bidang fisika plasma.
Dikatakannya, bahwa mikro-nano ozon itu dapat dimanfaatkan untuk mendegradasi limbah rumah sakit. Sebab terdapat limbah rumah sakit yang sangat berbahaya bagi ekosistem perairan. Siprofloksasin, sejenis antibiotik yang menurutnya menjadi salah satu limbah yang berbahaya.
Menurutnya, nano bubles adalah solusi dari permasalahan limbah rumah sakit ini. Ia mengatakan bahwa dengan dibuatnya nano bubles dari gas ozon ini akan menghancurkan organisme-organisme berbahaya pada limbah tersebut.
“ Penggunaan nano bubles ga ada efek samping, ozonnya juga ga ada efek sampingnya karena dia terlarut dalam air jadi tidak pecah diluar. Tetapi kalau ozon untuk disinfektan di dalam ruangan yang orang ada di situ, dia berkeliaran di udara itu berbahaya sekali. Sebab ozon yang boleh di dalam udara itu hanya sebesar 0,08 ppm,” pungkas Prof. Nur sapaan akrabnya.
Reporter : Renita Muji Lestari
Penulis : Renita Muji Lestari
Editor : Abrar Rafif Ghandi
No responses yet